Mending jalan sama kaki daripada jalan sama mantan lagi

Beberapa tahun terakhir masyarakat, pemerintahan, organisasi sampai kantor sedang gencar dengan aksi Go Green untuk menyelamatkan lingkungan. Udah mulai kerasa panas terik matahari menyengat menusuk kulit, hawa panas, polusi kendaraan, lalalayeyeye. Maka dari itu Kemenhub membuat aksi #JalanHijau
Kampanye Jalan Hijau adalah kampanye yang dilakukan oleh BPTJ yang bertujuan untuk mendorong semaksimal mungkin masyarakat untuk berpindah dari kendaraan (bermotor) pribadi ke angkutan umum massal dan berjalan kaki.
Setidaknya ada 2 aspek yang melatarbelakangi dilakukannya kampanye
#Jalanhijau ini yaitu isu transportasi dan isu kesehatan/lingkungan. Isu transportasi adalah kenyataan bahwa lalu-lintas semakin macet dengan tingginya penggunaan kendaraan (bermotor) pribadi dan masih belum maksimalnya pemanfaatan angkutan umum massal dan aktifitas berjalan kaki. Bahkan terdapat kecenderungan jarak-jarak tertentu yang seharusnya dapat ditempuh dengan berjalan kaki, kini masyarakat lebih memilih menggunakan sepeda motor. Dari sisi isu kesehatan fakta menunjukkan kemacetan akibat tingginya penggunaan kendaraan pribadi (bermotor) menyebabkan polusi udara parah yang berdampak serius bagi kesehatan.
Selain itu tingginya penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor menyebabkan kecenderungan masyarakat menjadi kurang bergerak sehingga resiko terkena penyakit non infeksi menjadi semakin tinggi pada usia muda. Saat ini rata-rata orang Indonesia sangatminim dalam hal berjalan kaki, rata rata hanya 3000 langkah/hari, seharusnya minimal 6000 langkah/hari atau idealnya 10.000 langkah/hari.
Kondisi ini menyebabkan faktor resiko terkena penyakit non infeksi di Indonesia karena kurang gerak fisik berdasarkan data dari Kemenkes meningkat dari semula 26,1 % (2017) menjadi 33,5 % (2018).
Kegiatan yang dilakukan adalah turun ke jalan menyampaikan pesan-pesan apresiasi kepada masyarakat yang telah melakukan kegiatan berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum serta ajakan untuk menggunakan angkutan umum bagi mereka yang masih menggunakan kendaraan pribadi.
Penyampaian pesan dilakukan baik dengan poster2 oleh petugas, pembagian masker, pin, kipas dan tumbler yang kesemuanya memuat pesan2 terntang berjalan kaki dan naik angkutan umum massal. Kegiatan
berlangsung Senin 19/8/2019 sampai dengan Kamis 22/8/2019 di Jakarta, Depok dan Bekasi dengan melibatkan taruna/ni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD).
Mengapa pesan-pesan yang bersifat apresiasi kepada mereka yang telah
melakukan aktifitas berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum massal? Karena mereka yang dengan kesadaran sendiri melakukan hal tersebut secara langsung telah memberikan kontribusi dalam mengurangi kemacetan dan sekaligus kesehatan lingkungan. Sebagai bagian dari apresiasi kita juga meminta feedback/masukan tentang hal-hal apa yang sekiranya perlu dibenahi untuk menunjang aktifitas menggunakan angkutan umum dan berjalan kaki. Diharapkan hal ini akan memberikan dampak persuasive kepada pengguna kendaraan pribadi untuk melakukan hal yang sama.
Proses penyampaian pesan dilakukan dengan mendekatkan isu-isu terkait dengan kesehatan. Benefit benefit dari sisi kesehatan yang diperoleh baik secara personal maupun bagi masyarakat secara keseluruhan apabila melakukan aktifitas berjalan kaki maupun menggunakan angkutan umum massal diharapkan akan semakin menyadarkan masyarakat tentang
pentingnya berpindah dari penggunaan kendaraan (bermotor) pribadi ke aktifitas berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum massal.
Aku pribadi adalah tipe orang yang suka jalan kaki dan suka banget naik angkutan umum. Rute ku berangkat ke kantor sehari - hari adalah :
- jalan kaki 5 menit ke Stasiun MRT Blok A turun di Stasiun MRT Fatmawati
- dari Stasiun MRT Fatmawati lanjut jalan kaki 10 menit ke Halte Cilandak
- dari Halte Cilandak nyambung busway turun deh depan kantor Graha Simatupang

Untuk rute pulang dari kantor demi menghemat aku jalan kaki dari kantor ke Halte SMK 57 selama 20 menit terus naik busway nyambung pokoknya ujung - ujungnya sampe deh di Blok A hehehe.

Kadang malah kalau aku ada jadwal ngampus aku jalan kaki dari kampus aku di STIE Unisadhuguna Fatmawati sampe ke kosan di Blok A itu hampir 3 KM seminggy 3x.

Btw jalan kaki jangan nunduk or main hp kalau engga bakalan kepentok tiang kaya aku waktu itu lagi jalan kaki di kemang. Terus aku nangis di pinggir jalan saking kencengnya kepentok. Benjol dah jidat aku hahaha (yang ini jangan ditiru)

Aku sudah mulai jalan kaki demi langkah kecil menyelamatkan bumi. Jalan kaki itu cara sehat paling murah sistur brader. Gausah takut betis jadi gede sistur. Tenang ajaaaa tetep sekseehhh kok.
Daripada jalan sama mantan, mending jalan sama kaki. Kalau udah mantep pasangan, buruan adain resepsi.

So udah berapa langkah kakimu hari ini???

See you on my next julit sistur brader

1 Komentar